Meminta Maaf Harus Disertai Dengan Aksi Nyata ---Problematika cinta selalu dirasakan oleh setiap orang. Baik karena telah melakukan kesalahan disengaja, maupun karena terjadinya kesalahpahaman dari salah satu pasangan yang menyebabkan retaknya suatu hubungan cinta. Untuk kasus ini, banyak pasangan mencoba untuk meminta maaf kepada kekasihnya. Berbagai carapun dilakukan untuk meminta maaf agar maafnya di terima.
Dalam beberapa contoh juga, sering kita lihat seseorang meminta maaf dengan membawakan se-bucket bunga sebagai tanda permintaan maafnya kepada pasangannya. namun apakah cara ini bisa efektif dan permintaan maaf kita dianggap tulus?
Dalam beberapa penelitian tentang minta maaf, khususnya dalam kasus hubungan cinta, terkadang "Say it with flower" saja tidak cukup. Ada hal lain yang diperlukan oleh salah satu pasangan yang hanya bukan saja permintaan maaf disertai dengan bunga. Perlu tenggat waktu dan sang peminta maaf juga harus simultan menunjukkan pembuktian dari apa yang telah disadari atas kesalahan yang telah ia perbuat.
Ketika seorang pecinta membuat pasangannya marah dan ngambek karena tidak menepati janji, yang kemudian dianggap sebagai "ketidaksetiaan", maka selain dengan ucapan maaf dan bunga, ia juga harus menunjukkan dalam beberapa waktu kedepan bahwa ia benar-benar menyadari kesalahannya. Semakin menunjukkan perhatian yang besar dan tanpa lelah berlaku demikian walaupun permintaan maafnya masih belum dianggap meyakinkan.
Sebagai kesimpulan, permintaan maaf saja seharusnya tidak cukup dilakukan oleh pasangan manakala ingin mendapat rasa maaf dan benar-benar ingin dianggap tulus. Permintaan maaf harusnya juga diiringi dengan beberapa tindakan kongkrit yang benar-benar menunjukkan bentuk permintaan maaf dari kita.
Demikianlah Artikel Cinta tentang Meminta Maaf Harus Disertai Dengan Aksi Nyata pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Cinta sebelumnya tentang Beberapa Alasan Mengapa Dia Hanya Menganggap Kamu Sebagai Teman. Hidupkan cinta dengan indah!
Dalam beberapa contoh juga, sering kita lihat seseorang meminta maaf dengan membawakan se-bucket bunga sebagai tanda permintaan maafnya kepada pasangannya. namun apakah cara ini bisa efektif dan permintaan maaf kita dianggap tulus?
Dalam beberapa penelitian tentang minta maaf, khususnya dalam kasus hubungan cinta, terkadang "Say it with flower" saja tidak cukup. Ada hal lain yang diperlukan oleh salah satu pasangan yang hanya bukan saja permintaan maaf disertai dengan bunga. Perlu tenggat waktu dan sang peminta maaf juga harus simultan menunjukkan pembuktian dari apa yang telah disadari atas kesalahan yang telah ia perbuat.
Ketika seorang pecinta membuat pasangannya marah dan ngambek karena tidak menepati janji, yang kemudian dianggap sebagai "ketidaksetiaan", maka selain dengan ucapan maaf dan bunga, ia juga harus menunjukkan dalam beberapa waktu kedepan bahwa ia benar-benar menyadari kesalahannya. Semakin menunjukkan perhatian yang besar dan tanpa lelah berlaku demikian walaupun permintaan maafnya masih belum dianggap meyakinkan.
Sebagai kesimpulan, permintaan maaf saja seharusnya tidak cukup dilakukan oleh pasangan manakala ingin mendapat rasa maaf dan benar-benar ingin dianggap tulus. Permintaan maaf harusnya juga diiringi dengan beberapa tindakan kongkrit yang benar-benar menunjukkan bentuk permintaan maaf dari kita.
Demikianlah Artikel Cinta tentang Meminta Maaf Harus Disertai Dengan Aksi Nyata pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Cinta sebelumnya tentang Beberapa Alasan Mengapa Dia Hanya Menganggap Kamu Sebagai Teman. Hidupkan cinta dengan indah!